Kunjungan Bersejarah Mufti Kerajaan ke Makam Puti Linduang Bulan di Nagari Batu Basa

Detiksorotan.com,Sumbar-Nagari Batu Basa, Kecamatan Aur Malintang Sebuah peristiwa penuh berkah dan makna spiritual terjadi ketika Tuan Haji Khuzamri Amar, SE, Mufti Kerajaan Negeri Padang Tebing dan Zuririyat Kesultanan Kota Pinang, mengunjungi makam bersejarah yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan Puti Linduang Bulan, seorang putri bermahkota emas dari abad ke-13.

Makam yang terletak di Nagari Batu Basa ini berdiri di atas dulang emas, sebuah simbol keagungan dan kemuliaan sejarah ranah Minang. Di bawah dulang emas tersebut, terpendam kisah masa lalu yang penuh keagungan, menghubungkan generasi kini dengan warisan leluhur yang tak ternilai harganya.

Kunjungan tersebut difasilitasi oleh saudara Zaherman bersama rekan-rekannya, yang berhasil menghadirkan Tuan Haji Khuzamri Amar ke makam suci tersebut dengan izin Allah SWT. Kehadiran beliau disambut hangat oleh Ketua KN Batu Basa beserta para tokoh masyarakat setempat.

Di lokasi lain, yaitu Batu Sanka, juga ditemukan Istana Linduang Bulan, serta makam sang putri yang dipercaya berada di kawasan 12 Koto Sungai Geringging. Tempat-tempat ini menjadi bukti hidup akan keindahan budaya dan sejarah Ranah Minang, khususnya wilayah Rantau Piaman.

Masyarakat dan para pemangku adat setempat berharap agar pemerintah daerah, mulai dari wali nagari hingga bupati, lebih serius memperhatikan dan menjaga situs-situs bersejarah ini sebagai bagian penting dari identitas dan warisan budaya Minangkabau.

“Kedatangan Mufti Kerajaan Padang ini bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga memberi sentuhan spiritual dan semangat baru bagi pemerintahan dan masyarakat kita,” ungkap salah satu tokoh masyarakat yang hadir.

Alam takambang dan alam berpulang, pesan bisikan dari alam yang selalu berbicara dan berbisik di hati kita, kini menjadi nyata melalui sosok Mufti Khuzamri Amar yang mampu mendengarkan dan menghargai suara leluhur lewat kunjungannya yang bersejarah ini.

Semoga langkah mulia ini menjadi pemicu pelestarian situs-situs budaya dan peninggalan sejarah Ranah Minang demi generasi mendatang.(herman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *