Detiksorotan.com,Jakarta -| Sosok Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Hengki Haryadi bukanlah nama asing dalam dunia penegakan hukum di Indonesia. Dengan karier panjang yang penuh prestasi, pria kelahiran Palembang, 16 Oktober 1974 ini dikenal luas sebagai perwira tinggi Polri yang tak gentar menghadapi kejahatan kelas berat, dari sindikat narkoba internasional hingga kasus-kasus pembunuhan berantai yang mengguncang publik.
Hengki memulai kariernya sebagai perwira polisi pada tahun 1997 di Polres Dili, Timor-Timur, ketika wilayah tersebut masih menjadi bagian dari Indonesia. Dari situ, kariernya terus menanjak hingga menjabat sebagai Kapolres dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, sebelum akhirnya dipercaya sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri sejak akhir 2023.
Tak hanya piawai dalam strategi penindakan, Hengki dikenal sebagai polisi yang memiliki pendekatan sistematis dan presisi dalam membongkar kejahatan. Ia adalah lulusan terbaik Sespimti Polri tahun 2020 dan telah menempuh pendidikan elite sejak di bangku SMA Taruna Nusantara hingga Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1996.
Jagoan Reserse yang Disegani
Nama Hengki Haryadi semakin mencuat saat menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Ia menumpas berbagai sindikat kejahatan yang mengancam keamanan ibu kota. Salah satu kasus fenomenalnya adalah penangkapan Hercules Rosario de Marshall, tokoh preman legendaris yang sempat membuat jantung publik berdebar.
Brigjen Hengki juga memimpin pengungkapan kasus besar seperti pembunuhan berantai oleh Wowon Cs, jaringan jual beli ginjal internasional di Bekasi, serta kasus Mario Dandy yang menyeret pejabat negara. Di bawah komandonya, berbagai kelompok kriminal dibongkar tuntas, termasuk kelompok radikal Khilafatul Muslimin.
Ia juga menerima penghargaan dari Badan Narkotika AS (DEA) atas keberhasilannya dalam penggagalan penyelundupan narkoba dalam jumlah besar termasuk ganja seberat 1,3 ton dan sabu 120 kilogram.
Sosok Keluarga dan Teladan Profesional
Di balik ketegasannya, Hengki Haryadi adalah seorang ayah dari empat anak dan suami dari Duma Intan Karenina. Kehidupan pribadinya yang bersahaja dan jauh dari sorotan menunjukkan keseimbangan antara tugas negara dan peran keluarga.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetorkan ke KPK tahun 2023, Hengki tercatat memiliki kekayaan senilai Rp4,9 miliar. Hartanya meliputi properti, kendaraan, dan aset bergerak lain angka yang wajar untuk seorang jenderal bintang satu dengan reputasi bersih.
Dedikasi untuk Negara Tanpa Kompromi
Brigjen Hengki Haryadi menunjukkan bahwa integritas, dedikasi, dan keberanian masih menjadi fondasi utama dalam tubuh Polri. Kariernya menjadi bukti bahwa polisi bukan sekadar penegak hukum, tetapi juga garda moral yang menjaga keadilan di tengah tantangan zaman.
Sosoknya menjadi inspirasi bagi generasi muda Polri maupun masyarakat luas yang mendambakan penegak hukum yang adil dan tak tergoyahkan oleh kekuasaan atau uang.
โTugas polisi bukan hanya menangkap pelaku kejahatan, tapi juga menciptakan rasa aman dan kepercayaan publik,โ ungkap Hengki dalam sebuah wawancara, menegaskan filosofi tugas yang ia pegang teguh sejak awal karier.
Kini, dengan bintang di pundaknya dan reputasi cemerlang di belakangnya, Brigjen Hengki Haryadi terus melangkah mantap sebagai salah satu tokoh penting dalam reformasi hukum di Indonesia.(bn/bn)
Penulis:burhan