Jakarta,Detiksorotan.com-Kinerja tilang elektronik (ETLE) yang selama ini diterapkan di Jakarta dinilai masih kurang efektif dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas.sabtu (9 november2024)
Berdasarkan data terbaru, angka pelanggaran hukum lalu lintas mengalami peningkatan hingga 14 persen. Menyikapi kondisi ini, Dwi, seorang pengamat lalu lintas, mengungkapkan pendapatnya kepada awak media di Polda Metro Jaya pagi ini.
Menurut Dwi, jalanan di Jakarta saat ini kian semrawut dan angka kecelakaan meningkat karena tidak adanya penindakan hukum secara langsung di lapangan.Ia menilai, cakupan tilang elektronik belum mencakup semua area lalu lintas di Jakarta. “Seharusnya, pihak kepolisian Dirlantas, kapolda dan kapolri mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali sistem tilang manual demi menegakkan aturan di jalan raya,” ujar Dwi.

Dwi menyoroti bahwa tilang elektronik seolah hanya ‘menjerat leher rakyat’ tanpa memberikan efek jera yang signifikan. “Masyarakat yang melanggar hukum hanya terekam oleh kamera, tetapi mereka tidak merasakan kehadiran langsung petugas di lapangan. Akibatnya, ketertiban lalu lintas sulit terwujud, dan angka kecelakaan semakin tinggi,” tegasnya.
Ia menambahkan, banyak warga yang kecewa dengan kondisi lalu lintas saat ini, di mana pelanggaran tidak segera ditindak secara langsung.
Menurutnya, kembalinya sistem tilang manual di samping tilang elektronik dapat memberikan kepastian hukum dan mendorong masyarakat untuk lebih tertib berlalu lintas. “Petugas di lapangan juga perlu merasa didukung oleh pimpinan mereka agar tidak ragu menindak pelanggar,” tambah Dwi.
Polda Metro Jaya diharapkan mengambil langkah bijak untuk mengatasi meningkatnya pelanggaran lalu lintas serta mengembalikan ketertiban di jalan raya demi keselamatan masyarakat.
(Parman)
Editor:burhan