Karimun,Detiksorotan.com– Panglima Tengah Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LMB) Kabupaten Karimun, Datuk Zulfikar, melaporkan dugaan pelanggaran dalam lelang limbah PT Saipem dan RSUD Karimun kepada Koordinator CIC, Cecep Cahyana. Ia menegaskan bahwa proses lelang tersebut sarat dengan nepotisme dan kolusi.(selasa
Menurut Zulfikar, perusahaan pemenang lelang, PT Karimun Hijau Sejahtera, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Seharusnya, perusahaan yang memenangkan lelang telah melalui verifikasi ketat. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut bermasalah dalam pengiriman limbah dan diduga tidak layak untuk mendapatkan proyek tersebut.
“Kami dari Laskar Melayu Bersatu meminta aparat penegak hukum turun tangan menyelidiki persoalan ini. Bagaimana mungkin perusahaan yang tidak memenuhi syarat bisa memenangkan lelang? Ada indikasi kuat permainan kotor dalam proses ini,” tegas Zulfikar.
Ia juga menyoroti ketidaksesuaian prosedur dalam penetapan pemenang tender. Hal ini dinilai sebagai pelanggaran terhadap aturan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, pihaknya mendesak agar proses ini diselesaikan dengan transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Cecep Cahyana selaku Koordinator CIC menyatakan akan menindaklanjuti laporan ini dan mendorong aparat hukum untuk mengusut tuntas dugaan praktik curang tersebut.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat praktik kolusi dan nepotisme merajalela. Penegakan hukum harus berjalan tanpa pandang bulu jika ada pelanggaran proses hukum dan tangkap,” ujar Cecep.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT Karimun Hijau Sejahtera maupun instansi terkait mengenai dugaan pelanggaran dalam lelang limbah ini. Namun, desakan dari masyarakat dan aktivis terus menguat agar aparat segera bertindak tegas.(tim)
