Koordinator CIC Pusat Cecep Cahyana: Tidak Ada Intervensi Pers, Kami Kawal Distribusi Daging untuk Kepentingan Masyarakat

Karimun – Menanggapi pemberitaan yang menyoroti dugaan daging ilegal di Pasar Puan Maimun, Koordinator Pusat Corruption Investigation Committee (CIC), Cecep Cahyana, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan intervensi terhadap kerja wartawan, apalagi melakukan intimidasi seperti yang dituduhkan oleh Ketua II AJOI Karimun.

Cecep menyayangkan narasi yang berkembang seolah CIC melindungi kegiatan ilegal. “Kami hadir di lokasi semata-mata untuk memastikan bahwa daging tersebut benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat setempat yang selama ini kesulitan memperoleh pasokan daging dengan harga terjangkau,” ujarnya pada Senin (12/5/2025).

Menurut Cecep, tuduhan bahwa CIC mengintervensi wartawan atau menerima sesuatu dari pemilik daging tidak berdasar dan mencemarkan nama baik lembaga. “Kami tidak pernah menyuruh media untuk membatalkan kerja sama. Itu bukan wewenang kami. Tapi kalau ada media yang terlibat bermain dua kaki, ya silakan publik yang menilai,” tegasnya.

Lebih lanjut, Cecep mengungkapkan dugaan adanya upaya pembentukan opini sepihak, termasuk tudingan liar soal bagi-bagi uang Rp100 ribu kepada oknum. “Kami menduga justru ada pihak yang memainkan isu ini untuk mencari panggung dan keuntungan pribadi. Kalau benar ada bagi-bagi duit, kami tantang APH untuk usut tuntas, siapa oknumnya dan untuk tujuan apa,” ujar Cecep dengan nada serius.

Ia juga menekankan bahwa CIC akan tetap fokus pada fungsinya sebagai lembaga pengawasan masyarakat terhadap praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang. “Kami bukan pembela pelaku ilegal. Tapi jangan asal tuduh. Yang jelas, kalau ada pelanggaran, itu tugas Bea Cukai dan Karantina untuk bertindak, bukan malah menyalahkan pihak yang ikut memantau di lapangan,” katanya.

Cecep menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak, termasuk media dan aparat, untuk bersinergi dalam mengawal distribusi bahan pangan yang sehat, aman, dan terjangkau bagi masyarakat. “Yang kami kawal adalah hak masyarakat kecil, bukan kepentingan oknum. Jangan dibalik logikanya,” pungkasnya.(red/r/f)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *