Jakarta – Pengurus Besar Persatuan Santri dan Ulama Indonesia (PB-PSUI) menekankan pentingnya memanfaatkan malam Lailatul Qadar sebagai momentum peningkatan ibadah dan introspeksi diri malam yang lebih baik dari seribu bulan dimulai dari 21-29 atau sepuluh hari menjelang idul fitri ada satu malam yang baik dari seribu bulan.(21/03/25)
Ketua Umum PBP-SUI, Prof. Dr. H. Tubagus Bahrudin, SE., MM., dalam pernyataannya mengajak seluruh umat Islam untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah pada sepuluh malam terakhir Ramadan.
“Lailatul Qadar adalah anugerah luar biasa dari Allah SWT. Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini adalah kesempatan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak doa, zikir, dan amal ibadah,” ujar Prof. Tubagus Bahrudin dalam keterangan resminya, jumat(21/3).
Seruan Perbanyak Doa dan Amal Sosial
Prof. Tubagus Bahrudin juga mengingatkan pentingnya doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW pada malam Lailatul Qadar, yaitu:
“اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني”
(Allahumma innaka ‘afuwwun karīmun tuḥibbul-‘afwa fa‘fu ‘annī – Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Pemurah, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku).
baca juga:Lepas Tim Pamatwil, Kakorlantas Optimis Operasi Ketupat 2025 Berjalan Lancar
Selain itu, PB-PSUI juga mengajak umat Islam untuk tidak hanya fokus pada ibadah individual, tetapi juga meningkatkan kepedulian sosial. “Ramadan bukan hanya tentang ibadah personal, tetapi juga bagaimana kita berbagi dengan sesama. Perbanyak sedekah, bantu fakir miskin, dan perkuat ukhuwah Islamiyah,” tambahnya.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Lebih lanjut, PB-PSUI mengingatkan bahwa meskipun tidak ada kepastian kapan Lailatul Qadar terjadi, beberapa tanda yang telah disebutkan dalam berbagai riwayat dapat menjadi petunjuk, seperti:
Suasana malam yang tenang dan damai
√Langit tampak bersih dan cerah
√√Udara terasa nyaman
√Matahari terbit keesokan harinya tanpa sinar √menyilaukan
Umat Islam Didorong untuk Beribadah Maksimal
PBSUI menyerukan kepada santri, ulama, dan seluruh umat Islam untuk menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadan dengan memperbanyak ibadah malam, membaca Al-Qur’an, dan melakukan itikaf di masjid.
“Jangan sia-siakan kesempatan ini. Keberkahan yang Allah janjikan sangat luar biasa. Marilah kita bersama-sama mengisi malam-malam ini dengan penuh keikhlasan,” tutup Prof. Tubagus Bahrudin.
Malam Lailatul Qadar bukan sekadar malam biasa, melainkan malam penuh keberkahan yang dapat mengubah hidup seorang Muslim. Dengan arahan dari PB-PSUI, diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk meraih ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.(burhan)