Jakarta – Ketua Umum Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI), Ganda Sirait, SH., MH., angkat bicara mengenai dugaan mega korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Kalimantan Barat yang merugikan negara hingga Rp1,2 triliun. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus ini dan menyeret seluruh pihak yang terlibat ke meja hijau.
“Kami menilai kasus ini sangat serius karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Dana triliunan rupiah yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat justru diduga dikorupsi. Ini kejahatan luar biasa yang tidak boleh dibiarkan,” tegas Ganda Sirait dalam keterangannya,minggu (16/3).
Menurutnya, skandal ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dalam pengelolaan proyek strategis nasional, terutama di lingkungan BUMN. Ia mengingatkan bahwa kasus ini bukan sekadar soal penyimpangan administrasi, melainkan indikasi korupsi terstruktur yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pejabat tinggi.

“Dugaan bahwa pemenang lelang tidak memenuhi syarat dan proyek dialihkan ke pihak lain tanpa prosedur yang benar harus diusut tuntas. Apalagi proyek ini mangkrak sejak 2016. Siapa pun yang terlibat, baik dari PLN maupun pihak ketiga, harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ganda Sirait mendukung langkah Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) Polri yang tengah mendalami kasus ini. Namun, ia mengingatkan agar penyelidikan tidak berhenti di tingkat bawah, melainkan mengarah ke aktor intelektual yang bermain di balik layar.
“Jangan hanya menangkap kaki tangan di lapangan, tetapi cari dalangnya. Jika ada indikasi keterlibatan pejabat tinggi atau elite tertentu, mereka harus diperiksa dan diadili. Ini saatnya membuktikan bahwa hukum di Indonesia tidak tebang pilih,” tegasnya.
Selain itu, ia meminta KPK dan Kejaksaan Agung turut memantau perkembangan kasus ini untuk memastikan tidak ada intervensi dalam proses hukum.
“Komite Anti Korupsi Indonesia akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Kami tidak ingin ada upaya pengaburan fakta atau permainan di balik layar. Negara sudah terlalu sering dirugikan akibat praktik korupsi di sektor energi,” pungkas Ganda Sirait.
Dugaan korupsi proyek PLTU 1 Kalbar menambah daftar panjang skandal korupsi di sektor ketenagalistrikan. Publik kini menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum agar kasus ini tidak berakhir tanpa kejelasan, seperti yang terjadi pada banyak kasus korupsi lainnya.(edi)