Connect with us

Ekonomi

Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia yang Miliki Fasilitas R&D Apple

Jakarta, –Indonesia kembali mencetak sejarah! Apple resmi memilih Indonesia sebagai rumah bagi pusat penelitian dan pengembangan (R&D) mereka, menjadikan Tanah Air sebagai negara pertama di Asia dan kedua di dunia di luar Amerika Serikat yang memiliki fasilitas ini.(27 Februari 2025)

Keputusan ini merupakan hasil dari negosiasi strategis antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Apple, dalam rangka komitmen investasi periode 2023-2029. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa langkah ini bukan hanya kemenangan bagi industri nasional, tetapi juga lompatan besar dalam pengembangan riset, inovasi, dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

“Selama ini, Apple hanya membangun fasilitas R&D di Amerika dan satu negara lainnya, yaitu Brasil. Kini, Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang dipilih Apple. Ini adalah bukti bahwa SDM kita siap bersaing di kancah global,” ujar Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2).

Dampak Besar untuk Indonesia

Kehadiran pusat R&D Apple di Indonesia akan membawa berbagai keuntungan strategis, antara lain:
✅ Peningkatan Lapangan Kerja – Ribuan peluang kerja baru akan terbuka bagi talenta Indonesia, mulai dari insinyur perangkat lunak hingga peneliti AI dan IoT.
✅ Kemitraan dengan 15 Perguruan Tinggi Top – Universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, dan ITS akan terlibat langsung dalam proyek penelitian melalui Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC).
✅ Pengembangan Teknologi Masa Depan – Fasilitas ini akan fokus pada penelitian software untuk kesehatan, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT), menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat inovasi teknologi terdepan.

Tak hanya itu, Apple juga berkomitmen untuk mendirikan Apple Software Innovation and Technology Institute serta Apple Professional Developer Academy, yang akan menjadi pusat pengembangan keterampilan bagi para profesional teknologi di Indonesia.

Apple Tambah Investasi di Indonesia

Sebagai bagian dari perjanjian, Apple juga berkomitmen untuk membawa perusahaan Global Value Chain (GVC) mereka, ICT Luxshare, untuk berinvestasi di Indonesia. Pabrik baru yang sedang dibangun di Batam akan memproduksi aksesoris AirTag dengan investasi sebesar 150 juta dolar AS, menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama 65% AirTag di pasar dunia.

Lebih lanjut, Apple memastikan bahwa komponen baterai AirTag akan menggunakan produk dari dalam negeri, memberikan dorongan besar bagi industri manufaktur Indonesia.

Indonesia Makin Berdaya Saing di Kancah Global

Keberhasilan negosiasi ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia semakin berperan aktif dalam membangun ekosistem industri teknologi yang kompetitif. Dengan masuknya investasi Apple, Indonesia tak hanya menjadi pusat produksi, tetapi juga pusat inovasi yang mampu melahirkan teknologi masa depan.

Langkah ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri teknologi global, sekaligus membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkiprah di dunia digital.

Indonesia kini bukan sekadar pasar, tapi pemain utama dalam revolusi teknologi global!
(Burhan/Ganda sirait70)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Ekonomi