HUT ke-74 PERSAJA: Jaksa Agung Tegaskan Komitmen Wujudkan Kejaksaan Modern dan Berkeadilan

Detiksorotan.com,Jakarta – Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) yang digelar meriah di Lapangan Upacara Kejaksaan Agung, Rabu (14/5/2025), Jaksa Agung RI ST Burhanuddin melalui Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Asep N. Mulyana menyampaikan amanat penuh semangat yang menggugah seluruh insan Adhyaksa.

Mengusung tema “PERSAJA Bersinergi Mendukung Institusi Wujudkan Asta Cita Penegakan Hukum”, momentum ini bukan hanya ajang seremoni, melainkan titik refleksi sekaligus deklarasi komitmen terhadap penegakan hukum yang lebih berkeadilan, humanis, akuntabel, dan modern.

“Profesi Jaksa bukan sekadar pekerjaan rutin. Ini panggilan moral dan sosial,” tegas Jaksa Agung dalam amanatnya. Ia mengingatkan bahwa di tengah cepatnya perubahan sosial, politik, dan teknologi, Jaksa harus tetap menjadi pilar keadilan yang teguh dan adaptif.

PERSAJA: Dari Sejarah ke Arah Masa Depan

Didirikan sejak 6 Mei 1951 dengan nama awal PERSADJA, organisasi profesi ini telah melalui berbagai transformasi—baik nama maupun semangat. Terakhir, pada 2022, nama PERSAJA kembali digunakan sebagai bentuk penghormatan atas sejarah panjang perjuangan para jaksa pendahulu.

Jaksa Agung menegaskan bahwa perubahan tersebut bukan sekadar administratif, tetapi merupakan bentuk kesinambungan nilai, filosofi, dan identitas kelembagaan.

Peran Strategis PERSAJA dalam Reformasi Hukum

PERSAJA disebut aktif mengambil peran strategis dalam reformasi hukum nasional. Di antaranya:

Mendampingi implementasi KUHP Nasional (UU No. 1 Tahun 2023);

Terlibat dalam penyusunan RUU KUHAP;

Mengajukan uji materi terhadap pasal yang berpotensi mengkriminalisasi jaksa, dan menang;

Menjadi bagian dari Majelis Kode Perilaku Jaksa (MKPJ) untuk menjamin tegaknya etika profesi.

Jiwa Korsa dan Nilai Tri Krama Adhyaksa Jadi Pilar

Jaksa Agung turut mengingatkan pentingnya menjaga jiwa korsa dan nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa – Satya, Adhi, Wicaksana, sebagai fondasi moral dan profesionalisme. “Jiwa korsa bukan sekadar simbol persaudaraan, tapi fondasi dalam menjaga konsistensi terhadap kebenaran hukum,” tegasnya.

Menjawab Tantangan Zaman

Di era globalisasi dan digitalisasi, tantangan hukum semakin kompleks. Jaksa Agung mendorong peningkatan kapasitas jaksa, termasuk melalui penugasan di ranah internasional sesuai amanat UU No. 11 Tahun 2021. Ia juga menyoroti pentingnya kesejahteraan jaksa sebagai kunci menjaga integritas dan kinerja.

Penutup yang Menginspirasi

Mengakhiri amanatnya, Jaksa Agung mengajak seluruh jaksa untuk terus belajar dari sejarah, meneladani senior, dan mengasah diri agar menjadi sosok jaksa yang bukan hanya cerdas di ruang sidang, tapi juga peka terhadap masyarakat. “Bersama PERSAJA, mari kita bangun Kejaksaan yang dicintai rakyat,” tutupnya penuh semangat.(bn/bn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *