Diduga Marak Pungli di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Membebani Masyarakat

Tanjung Balai Karimun,Detiksorotan.com– Isu pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun kembali mencuat setelah laporan bahwa biaya keberangkatan menuju Malaysia bisa mencapai Rp1.150.000 per orang. Jumlah yang sangat besar ini dinilai tidak wajar, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. (7oktober2024)

Banyak pihak mulai mempertanyakan kapan masyarakat Indonesia bisa benar-benar merdeka dari pungutan ilegal yang memberatkan seperti ini.

Menurut laporan yang telah diterima oleh beberapa media, pungutan liar ini sudah berlangsung cukup lama. Sejak lima berita terakhir yang diangkat mengenai kasus ini, aktivitas pungli di pelabuhan tetap berjalan lancar tanpa adanya tindakan signifikan dari aparat penegak hukum.

Cecep Cahyana, seorang aktivis yang dikenal lantang memperjuangkan hak-hak masyarakat, turut memberikan tanggapannya. “Ini bukan sekadar masalah ekonomi, ini sudah menjadi ancaman serius bagi keadilan sosial. Masyarakat kecil tercekik oleh pungutan liar ini, sementara aparat penegak hukum seakan tutup mata. Ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus,” tegas Cecep.

Ia menambahkan bahwa biaya resmi keberangkatan dari Tanjung Balai Karimun ke Malaysia seharusnya tidak lebih dari Rp500.000. “Kenapa bisa mencapai Rp1.150.000? Ini jelas ada permainan kotor. Saya mendesak penegak hukum segera turun tangan dan memberantas praktik pungli ini hingga tuntas,” lanjutnya.

Cecep juga mengingatkan bahwa pungutan liar seperti ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng nama baik Indonesia di mata internasional. Ia berharap aparat dapat bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang bermain di balik pungli tersebut, termasuk yang diduga terlibat, seperti Hendri, Awi, Juna, dan Alim.

“Aparat penegak hukum harus segera bertindak. Tidak ada toleransi untuk pungutan liar, terlebih ketika hal itu menyangkut hajat hidup masyarakat banyak,” pungkasnya.

Masyarakat kini berharap agar tekanan publik dapat mempercepat tindakan dari pihak berwenang demi menghapuskan pungutan liar yang sudah berjalan terlalu lama di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun.(rd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *